PTDI Ekspor Badan Helikopter ke Airbus Prancis
Feby Dwi Sutianto -
Jakarta -PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) hari ini kembali mengekspor
fuselage (badan) terasembeli yang kelima, untuk komponen
upper dan
lower fuselage helikopter H225/H225M (
Military) yang telah terintegrasi ke Airbus Helicopters, Prancis.
Pengiriman badan helikopter H225/H225M merupakan pengiriman ke kelima dari total sebanyak 125
fuselage yang harus dikirimkan oleh PTDI hingga akhir kontrak di 2025.
Sejak
tahun 2008 lalu, Eurocopter yang saat ini dikenal dengan Airbus
Helicopters telah mempercayakan PTDI sebagai mitra pengembangan produksi
untuk
upper dan
lower fuselage serta
tailboom (ekor). Sesuai dengan rencana, PTDI akan memasok 125
fuselage dan 125
tailboom untuk helikopter H225/H225M dalam jangka waktu antara 10-16 tahun.
"Helikopter
H225/H225M yang sebelumnya dikenal dengan nama EC225/EC725, merupakan
helikopter generasi baru dari helikopter NAS332 Super Puma," Kata
Manager Program MK II Airbus Helicopters, Yulianto Soekarno dalam siaran
pers, Jumat (5/2/2016).
Sebelum mampu menyerahkan badan helikopter H225/H225M secara terasembli, PTDI sudah menyerahkan 45 unit
tailboom, 10 unit
upper fuselage dan 4 unit
fuselage.
PTDI telah sanggup mengerjakan pesanan
fuselage terintegrasi dalam jangka waktu 6 minggu sehingga dalam jangka waktu 1,5 bulan, PTDI mampu mengirimkan 1
fuselage terintegrasi ke Prancis.
"PTDI mampu bukan hanya merakit saja karena PTDI mampu membuat dari
raw material sampai barang jadi," tambahnya.
Proses awal dimulai dari Kawasan Produksi (KP) II di PTDI ketika
raw material dibentuk menjadi
single part di Divisi Detail Part Manufacture Direktorat Produksi. Masih di kawasan yang sama juga, dibuat komponen oleh bagian
machining yang kedua. Proses tersebut akan di-
assembly di hanggar final
assembly helikopter H225/H225M
Kawasan Produksi (KP) IV PTDI.
"Dari fasilitas produksi KP II, mulai dari pengerjaan, ada komponen dari
sheet metal dan ada komponen dari
machining. Kedua komponen tersebut masuk di KP IV untuk dirakit menjadi
fuselage dan
tailboom kemudian masuk proses pengepakan" imbuh Yulianto.
Fuselage dikirimkan ke pabrik Airbus Helicopters di Perancis melalui proses
shipping dengan waktu pengiriman selama 5 minggu. Proses persiapan pengiriman dilakukan dengan cara membungkus bagian
fuselage helikopter dengan menggunakan aluminium foil yang telah direkatkan menggunakan
sealer yang kemudian dimasukan ke dalam kontainer. Hal ini dilakukan untuk mencegah korosi air laut selama proses pengiriman.
Sedangkan,
karyawan PTDI yang menangani pengerjaan komponen H225/H225M ini terdiri
dari 220 orang dengan latar pendidikan S1, D3 dan SMK. Dari total
pekerja yang terlibat, sebanyak 80% adalah tenaga-tenaga muda.
Pihak Airbus Helicopters juga telah menempatkan personelnya di
PTDI, Bandung sejak program pengembangan ini dimulai. Nilai kontrak dari
Airbus Helicopters yang sudah dipegang oleh PTDI untuk
komponen-komponen H225/H225M adalah US$ 45 juta.
PTDI merupakan
salah satu pemasok komponen H225/H225M, disamping beberapa perusahaan
dari Spanyol dan Timur Tengah. Komponen dari PTDI memang sudah sangat
ditunggu oleh Airbus Helicopters sehingga PTDI harus mampu menjadi
pemasok komponen kelas dunia.
"PTDI adalah salah satu pemasok
industri raksasa di dunia seperti Airbus commercial, Airbus Defence
& Space dan Airbus Helicopters yang pesawat-pesawatnya sudah terbang
di berbagai Negara di dunia (pemasok global)," ujar Direktur Produksi
PTDI, Arie Wibowo.
Fuselage yang nantinya akan tiba di Perancis selanjutnya diintegrasikan serta dilengkapi dengan
engine dan sistem terbang. Rencananya, helikopter tersebut akan dikirimkan untuk
customer di Eropa.
"PTDI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk demi kepuasan konsumen di pasar global," tambahnya.
sumber : http://finance.detik.com/read/2016/02/05/184224/3136072/1036/ptdi-ekspor-badan-helikopter-ke-airbus-prancis?f9911023